Anda tidak akan pernah menyangka kalau ada teknik pengobatan kuno yang telah dikenal sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Pengobatan sufi merupakan sebuah teknik penyembuhan yang telah lama tertera dalam Al Quran dan sunah nabi.
Metode pengobatan yang diulas dalam buku Seni Penyembuhan Sufi oleh Linda O' Riordan, R. N ini membahas cukup detail sejumlah jalan meraih kesehatan fisik, mental dan spiritual secara holistik.
"Bagaimanapun, selama ribuan tahun sejarah, manusia telah bertahan dari segala jenis penyakit dan stres tanpa bantuan dokter, teknologi atau obat kimia. Fakta ini menunjukkan, melalui penggabungan jiwa dan raga, kemampuan penyembuhan menjadi fitrah yang dapat diwujudkan," kata Linda.
Ahli Sufi, Profesor Angha dalam the Hidden Angels of Life menyayangkan ilmu pengobatan alternatif ini yang sering dikesampingkan.
"Ilmu-ilmu klasik hanya memikirkan analisis area konstruksi material manusia yang paling superfisial, tanpa mempertimbangkan mahakarya yang lembut, dalam dan subtil dalam makhluk luar biasa," ungkapnya.
Intinya, gambaran pengobatan sufi itu sendiri didasarkan pada visi yang lebih luas mengenai siapa dan apa manusia itu, yang tidak dibatasi oleh tubuh manusia yang kasat mata.
Manusia, kata dia, berfungsi menjadi medan energi yang perlu dipelihara, dilindungi dan diberi energi oleh makanan yang kita konsumsi, gerakan atau olahraga serta energi spiritual yang tak terlihat (medan aura).
Metode penyembuhan sufi mencakup konsentrasi, meditasi, visualisasi, kesadaran indera, kesiagaan, keseimbangan, resonansi magnetis, pernapasan sadar, gerakan terapeutik, jamu, puasa, berdoa dan berdzikir.
Dalam pengobatan sufi, ada empat modus dasar yang diperkenalkan, seperti mental, hipnotis, magnetis, dan spiritual. Penyembuhan mental ini tidak serumit yang dikira, karena hanya mengandalkan otak.
Metode pengobatan yang diulas dalam buku Seni Penyembuhan Sufi oleh Linda O' Riordan, R. N ini mengupas bagaimana pikiran, tubuh dan emosi dihubungkan oleh sebuah jaringan sel dan saraf yang luar biasa. Jaringan ini membangun sistem saraf, endokrin dan kekebalan tubuh kita.
"Setiap hormon yang kita produksi memiliki fungsi yang sama sebagai neurotransmitter. Riset telah menunjukkan, sikap, pikiran, perasaan dan emosi kita berhubungan erat dengan penyakit, kesehatan dan penyembuhan," tulis Riordan.
Mengapa semua ini berkaitan? Riordan menyontohkan, ketika seseorang mendapat kritikan tajam. Saat itu, otak akan memproduksi zat kimia yang disebut neuropeptide. Molekul ini berkeliling dengan kecepatan hingga 200 km per detik dan bisa masuk ke dalam sel-sel saraf untuk menenangkan pikiran kita.
"Sesungguhnya dalam tubuh kita sendiri terdapat pabrik obat yang mampu memproduksi obat-obatan yang mengatur suasana hati dan jenis obat psikoaktif," ujarnya.
Para ahli biokimia telah menemukan hampir 100 penyampai pesan biokimia ini membentuk jaringan informasi dalam tubuh. Otak, kelenjar dan sistem kekebalan tubuh dihubungkan dengan jaringan informasi neuropeptide dan reseptor yang luar biasa.
"Para peneliti stres telah menggambarkan betapa memicu stres mempengaruhi tubuh kita. Reaksi ini harusnya mempersiapkan kita secara fisik mengirimkan energi kepada otot-otot dan otak. Bila energi dimanfaatkan untuk bereaksi pada stres, termasuk stres kejiwaan, maka ia merusak sistem penyembuhan mandiri tubuh," pungkasnya.